Minggu, 05 Oktober 2014

Kemana Cinta Pergi?

Kemana Cinta Pergi?

Malam itu seorang pria datang menemui kedua orang tuaku, hatikupun berdetak tidak karuan. Deg deg deg. Semakin kencang seperti suara langkah kaki kuda yang berlari, semakin cepat. Aku mengintip dari sela-sela pintu. Begitu jelas aku mendengar perbincangan mereka karena memang rumah tempat tinggal kami kecil, suara dari ruang tamu pun bisa terdengar sampai dapur. Tapi aku ingin melihat expresi wajah mereka. Laki-laki yang duduk di depan orang tuaku tampak gugup, sedangkan orang tuaku terlihat tenang.
“Jadi begini pak, sebelumnya saya minta maaf. Maksud kedatangan saya kesini adalah .. emm.. Saya..ingin melamar Kinar, anak bapak dan ibu.”
Deg! Jantungku kali ini benar-benar berhenti sepersekian detik. Aku sama sekali tidak percaya dengan apa yang aku dengar. Besar juga nyali laki-laki ini. Aku mencoba menarik nafas.. Aku bingung harus bersyukur atau istighfar..
“Kamu yakin dengan apa yang kamu katakan itu, Ndra?” Tanya bapakku dengan tegas kepada Hendra, laki-laki yang baru saja ingin melamarku itu.
“Saya yakin pak, saya merasa bersalah karena dulu sudah menyakiti dik Kinar. Setelah sekian lama kami berpisah saya yakin ini keputusan terbaik yang bisa saya ambil. Saya berharap banyak bapak ibu mengijinkan saya untuk menebus kesalahan saya.”
Ibuku angkat bicara, “Kami tidak bisa melarang maupun memberi restu. Kalian berdua masih muda. Kinar belum lama lulus SMK. Apa tidak sebaiknya kamu menunggu sampai Kinar cukup umur?”
“Iya bu, saya mengerti itu. Saya juga tidak akan cepat-cepat mengajak dik Kinar menikah. Saya akan tunggu sampai dik Kinar, bapak, ibu siap menerima pinangan saya.”
“Mungkin sebaiknya memang begitu Ndra. Tapi coba kamu tanya sama Kinar, bagaimana dengan dia? Mau apa tidak?”
“Kinar..sini dulu dik..” Panggil ibuku.
Aku segera merapikan kerudungku. Biarpun sebenarnya aku malas untuk ikut dalam perbincangan ini, tapi aku menjaga harga diri bapak dan ibuku.
“Iya bu... Ada apa manggil Kinar?” Tanyaku pura-pura tidak tahu.
“Kamu duduk sini dulu, disebelah Hendra.” Perintah bapak.
Akupun duduk disebelah laki-laki yang dulu sangat aku benci. Sedikit senyum aku lemparkan kepadanya, agar lebih terlihat sopan. Dia malah terlihat gugup, tidak berani menatap mataku lama.
“Sudah Ndra, coba kamu bicara sama Kinar sendiri ya. Bapak sama ibu sudah ngantuk, mau permisi dulu. Yang jelas tadi kami sudah bilang uneg-uneg kami kan? Sekarang kami serahkan kepada kalian berdua. Apapun keputusan kalian, orang tua hanya akan menerima dan pasrah.” Kata bapak dengan nada tegas. Dan kamipun ditinggalkan berdua di ruang tamu.
Diam. Kami berdua hanya diam. Tapi batin kami berperang. Akhirnya Hendra mengawali perbincangan.
“Ehm..dik Kinar malam ini cantik sekali...”
“Terimakasih...” Jawabku dengan sedikit senyum. “Kemana saja mas? Lama ya tidak bertemu...”
“Eh, enggak kemana-kemana dik...Mas disini saja, kan adik yang pergi...hehe...” Tawa khas laki-laki ini...yang selalu membuatku rindu.
“Oh, iya ya...” Kataku singkat.
Tiba-tiba Hendra memegang tanganku. Aku kaget. “Apa ini mas??”
“Maaf dik, mas hanya ingin minta maaf sama adik. Maafkan mas yang dulu sudah menyakiti adik. Mas akan jelaskan semuanya malam ini.” Dia memandangku dengan mata penyesalan. Aku melihat ketulusan di mata itu.
“Jelaskan apa lagi mas? Aku udah maafin mas sejak dulu.”
“Terimakasih dik, mas tau adik orang yang baik. Mas ingin adik tahu, alasan mas ninggalin adik waktu itu bukan karena mas mau cari pengganti adik atau apapun itu. Mas punya kejutan buat adik. Karena mas udah yakin kalau adik itu yang terakhir buat mas.”
“Terus??” tanyaku dengan nada pura-pura tidak peduli. Terbayang semua yang dulu dia lakukan padaku. Tiba-tiba pergi dariku, walaupun baru 3 bulan menjalin hubungan. Dia meninggalkanku dengan alasan yang sama sekali tidak jelas. Sakit hatiku waktu itu sungguh sangat dalam, dan tiba-tiba dia bilang itu hanya sebagian dari kejutan yang akan dia berikan buat aku? Ah... aku tidak yakin.

***
Lagi asyik main facebook, tiba-tiba ada 1 pesan.
Hai dik... Bisa minta no telphon?
Hemm.. Hendra Prakoso, salah satu teman facebook aku yang paling sering comment-comment statusku dan ngajakin chatting. Sudah 1 tahun kenal dari facebook, tapi baru kali ini dia minta no telephoneku. Agak sedikit bingung juga, apalagi kalau sampe Agus pacarku tahu ada laki-laki yang minta no telphoneku.
Eh, hai juga mas... Buat apa nih? Kok tiba-tiba minta no telpon? Mau dibeliin pulsa ya? Hahahaha
Dia membalas
Hehehe.. boleh kalau mau dibeliin... aku lagi pulang kampung nih... boleh ketemu gak ya kira-kira? Kalo gak keberatan sih...
Haduh...mampus aku... kalau ketauan Agus bisa marah-marah ... Aku tidak membalas pesan terakhir dari Hendra dan langsung menghapusnya.
Ya..Hendra yang aku kenal dari fb itu dulunya merantau di Ibu Kota, tapi tempat tinggal dia sebenarnya 1 daerah sama tempat tinggalku, bahkan gak terlalu jauh, kota kecilku Pacitan...




Kamis, 27 Februari 2014

Malaikatku


di saat kamu tertidur seperti itu.. kamu seperti malaikat.. 

tapi hal yang paling aku nantikan adalah ketika kamu mulai bangun dan perlahan membuka mata dengan rambut gondrongmu menutupi sedikit bagian wajahmu dan kemudian kamu tersenyum .. haaahhh......sejuk rasanya dihati... :)

Sabtu, 21 Desember 2013

Note

27 Desember 1994 _____ Hari Lahirku
24 September 1991_____ Hari lahir mas Ferry
06 Maret 2012 ___ Hari jadian pertama
14 Desember 2012 ______ Dia minta ijin ke bapakku 
24 Desember 2012 ______ Dia datang untukku
27 Desember 2012______Hari jadian kedua
16 Desember _____ Ultah Mamah
09 Desember ____ Ultah bapak
01 Januari _____ Ultah Mami
26 Januari ___ Ultah Mb Santi
23 Juni ___ Ultah Raissa
24 September 2012 __ Ultah Rezkya
25 November ___ Ultah Zaki
24 Juli ___ Ultah mas Bayu


Kamis, 21 November 2013

Ini aku Arjuna

Ini aku Arjuna... iya aku.. aku yang selama ini menanti kedatanganmu....

Iya, ini aku.. Satu-satunya perempuan yang ingin menjadi pendampingmu untuk selamanya..
Bukan aku ingin mendahului Allah yang telah mengatur jodoh kita.. Tapi aku hanya ingin meyakinkanmu, meyakinkan hati kerasmu itu, bahwa aku ingin menjadi kamu.. Aku ingin menjadi bagian dari hidupmu, bagian dari tubuhmu, bagian dari masa depanmu dan selamanya..
Aku bukan orang gila yang hanya berbicara tanpa berfikir... Ini isi otakku.. Ini isi hatiku....

Semua yang aku tulis di atas memang itu yang selalu ada di otakku.. yang selama ini hanya aku simpan disana.. Mungkin bisa di bilang aku alay, lebay, atau apa. Tapi semua orang punya rasa.. Semua orang punya hal-hal yang difikirkan.. Tapi tidak semua orang berani mengakui apa yang dia rasa, dan apa yang dia fikirkan..
Melalui tulisan ini aku menjadi lebih lega.. Mungkin tidak banyak yang membaca, tidak banyak yang tau, tapi aku merasa lega.. Setidaknya jika suatu hari nanti aku tidak ada, tulisan ini masih ada..

Salam sayang,

Aku yang ingin menjadi srikandi


Selasa, 19 November 2013

06 KM (Part I)

06 KM

05.27 pagi
"Selamat pagi sayang.." terdengar suara manis dari ujung telephon.

"emm..iya sayang..selamat pagi..jam berapa ini?" (balasku dengan mata masih tertutup)

"jam 05.27 sayang...."

"ohh...kamu itu ya...kalau telfon pasti jam segini..hehehe.."
"iya dong..kan jam keberuntungan kita..hehe..miss u.."
"miss u too honey.. ya udah aku mandi dulu.."
"oke sayang...nanti berangkat sekolah hati-hati ya.."
"oke..muach.."
menjalin hubungan jarak jauh dengan orang yang menelponku tadi membuat pagiku tidak pernah lepas dari suaranya yang hanya bisa aku dengar dari hp bututku.. Mas Beni.. laki-laki yang bisa mencuri hatiku pada saat itu.. Cinta monyetku. 05.27 itu berasal dari gabungan tanggal lahir dia dan juga tanggal lahir aku, dan pada saat itu kami menganggap jam 05.27 itu adalah jam keberuntungan kami..
oh iya aku Kirana. Biasa dipanggil Kira, tapi ada juga yang memanggilku Bokir. oh god..teman-temanku itu tidak ada yang menghargai jerih payah orang tuaku yang memberiku nama seindah itu. hehe.. ya..kalian bisa membayangkan bagaimana aku. Seorang gadis berkerudung, berperawakan agak tinggi dan agak besar, berat badanku 56 kg, dan tinggi badanku 157 cm. Kulit hitam manis (hampir hitam banget), tp kata mamiku sih aku cantik. Aku murid kelas 1 di salah satu SMK Negeri di kotaku yang kecil ini.
Mbbrrem…mbreeemmm....suaraku motor bututku siap mengantarku pergi ke sekolah..
"mi..beh...Kira berangkat dulu ya..assalamu'alaikum..." pamitku kepada kedua orang tua tersayangku

Sesampainya di sekolah,

"KIIRAAAAAA...." suara 4 orang makhluk alay mengguncang telingaku. Ya..mereka itu sahabat-sahabat terbaikku (kadang-kadang). Yang pertama namanya Fira, orangnya kecil,mungil,manis,pintar, pokoknya hampir sempurna deh. Dia teman sebangkuku, yang selalu siap membantuku waktu ujian.hehe.. Yang kedua Bulan, cantik, berkerudung, lembut, tapi agak cerewet juga sih.. Yang ketiga Maya, cantik, berkerudung , dan lebih cerewet dari Bulan. Dan yang keempat ini satu-satunya makhluk yang paling cantik, namanya Arsyad, (kaya nama cowok ya?), ya emang dia cowok.. hehe.. dia satu2nya cowok yang alay yang suka ngikut-ngikut kegiatan kami 4 cewek cantik ini (aku sendiri yang bilang).
"apa sih??" (jawabku dengan masih sibuk memainkan hpku)
"Kamu itu pagi-pagi udah sibuk mainan hp aja. Gak ngerjain PR?"
"astaghfirullah....iya aku lupa. Bulan, punyamu mana? sini pinjem."
"Gak boleh! bayar!!", jawab Bulan dengan bibirnya manyun kuda
"akh kamu Mbul.. gitu banget sama aku. (dengan secepatnya aku ambil buku yang ada di atas mejanya."
***
tettt..tett..... bel tanda pulang berbunyi
."Kira..nongkrong yuk", ajak Fira

"yuk..yuk..... ayo kalian ikut juga kan?" kataku kepada tiga temanku yang lain.
"pasti.... yukk!" jawab Bulan dan Maya.
"loh..Ar..kamu gak ikut?” tanyaku ke Arsyad
"gak akh..aku mau main ps aja ditempat Diki".

"oh..ya sudah..kita berempat duluan ya..daa.."
Kami berempat bergegas ke salah satu cafe favorite kami.. Biasanya sih kami kesana sampai sore, kadang sampai lupa kalau punya rumah. hehe
belum ada satu jam kami disana tiba-tiba, tut..tut... dering handphoneku berbunyi. Mas Beni memanggil.
"halo..iya sayang?"

"kamu dimana? belum pulang sekolah?"
"em..udah kok, nih lagi nongkrong sama temen-temen".
"kamu tu ya..pulang sekolah tuh pulang, bukannya main. Kalau dikasih tau ngeyel."

"tapi kan..."

"gak ada tapi-tapian !" suaranya menjadi jauh lebih keras
"iya iya..ya udah aku pulang.."
Aku bergegas menghabiskan minumanku dan mengambil tas.
"loh..loh..kamu mau kemana?"kata teman-temanku

"biasa..satpamku udah kompromi..ya udah aku cabut dulu deh..bye.."

Begitulah kehidupanku setelah aku bersama mas Beni.. hidupku teratur.. Aku jadi rajin. Gak kluyuran malem-malem.
Memang beberapa bulan di awal masih indah.. sampai pada akhirnya..

"Halo..mas.."
"Iya, ada apa?"jawabnya

"Eng..gak papa..kamu lagi dimana? kok gak hubungin aku?"
"Kamu itu kenapa sih bawel banget? baru gak di hubungin gitu aja uda ribet. Bentar lah aku lagi sibuk."
"Loh..kok marah-marah? Halo..mas..." tut..tut..tut.. "Malah dimatiin..kenapa sih ni orang?"(tanyaku dalam hati)
Beberapa hari kemudian dia udah gak pernah bangunin aku lagi waktu pagi. Aku coba telpon juga gak di angkat.
Seminggu berlalu aku masih biasa. Memasuki minggu kedua fikiranku mulai gak karuan. Aku terus mencoba menghubungi dia. Aku sms berkali-kali gak di bales. Aku telpon gak di angkat. Aku coba hubungi lewat facebook pun dia gak pernah online.
Aku coba sms temen-temennya juga gak ada yang tau.

Akhirnya aku memutuskan menulis pesan di facebooknya dia.


Kirana
mas..kamu kemana? bagaimana dengan hubungan kita?

setelah beberapa jam kemudian dia membalas.

Beni
hubungan kita? maksud kamu? kamu sendiri mau kayak gimana?

Kirana
ya aku mau kita tetep pacaran.. tapi aku tunggu iktikad baik dari kamu. Kalau kamu masih sayang aku, kamu jangan seperti ini dong..
Beni
Aku juga gak mau kita putus.. aku masih sayang kamu..sayang banget.. tapi aku pengen sendiri dulu..
Kirana
Tapi aku kesepian mas...
Beni
Aku suka kok dengan kesepian..
Kirana
Itu kamu..tapi aku enggak mas...
Beni
Hehehe..


Huft..Cuma sampai disitu saja chattingku dengannya malam itu.. Aku sudah tidak kuat melanjtukannya lagi. Aku masih mencoba berfikir dimana letak kesalahanku? kenapa dia tiba-tiba seperti itu? Hah... Ini membuatku pusing.

Satu bulan berlalu.. Pagi-pagi sekali handphoneku berdering..
Sayangku calling....

Langsung aku ambil hp dan aku angkat dengan jantung berdebar-debar kegirangan..
"Halo..iya mas?" jawabku dengan bersemangat
"Halo sayang..besok kamu libur ya?"
"Iya..kenapa mas?
"Ketemuan yuk..kamu bisa kan kesini? soalnya motor aku dipinjem kakakku.."
"Iya..iya mas..bisa..besok pagi-pagi aku berangkat ya?" aku seperti terbang rasanya.
"oke..aku tunggu ya sayang..."
Yess... yess yess!! aku berteriak-teriak kegirangan.. Akhirnya setelah satu bulan tidak pernah berkomunikasi lagi, dia mengajakku ketemuan. Gak sabar rasanya menunggu hari esok..
Dan keesokan harinya..
Jam 06.00 pagi aku sudah siap-siap untuk berangkat kerumah mas Beni.. Karena jarak rumahku dengan rumahnya menempuh 3 jam perjalanan, jadi aku memutuskan untuk berangkat pagi-pagi sekali supaya tidak kepanasan dijalan.

Setelah menempuh tiga jam naik motor sendirian, aku bertemu dengan pacarku yang masih sangat aku cintai itu. Dia memperlakukan aku masih sama seperti bulan-bulan kemarin. Aku bahagia sekali. Sampai-sampai aku lupa menanyakan tentang sikapnya akhir-akhir ini. Aku seperti dihipnotis. Hanya saja pertemuan kali ini dia tidak mengajakku kerumahnya, dia hanya mengajakku ke taman yang letaknya lumayan jauh dari rumahnya. Dia bilang dirumahnya sedang ramai banyak saudara yang sedang berkunjung. Aku sama sekali tidak curiga sedikitpun dan menikmati pertemuanku dengannya.
Waktu menunjukkan pukul 14.00, dan aku harus segera pulang.
“Aku sayang kamu.. Aku cinta kamu..” kata dia sambil mencium keningku

Aku membalasnya dengan senyuman terbaikku dan berkata,”Aku juga sangat mencintaimu..”

Dia tersenyum sambil mengusap-usap kepalaku.. Ya Allah..aku merasakan kasih sayang itu lagi darinya..


***
Setelah sampai dirumah ternyata ada perbedaan lagi yang aku rasakan. Dia sama sekali tidak menghubungi aku, tidak menanyakan kabarku. Dan hari berganti hari.. keadaannya semakin memburuk. Bahkan sekarang hpnya udah gak aktif lagi. Arghhh… aku cuman bisa nangis meratapi nasibku sendiri..
***
Disekolah
“Kira..kamu kenapa?” Fira bertanya padaku sambil mengelus tanganku
“Eng.. (aku mengusap air mataku) eng..gak papa.. cuman lagi klilipan aja kok.. hehe”
“Hemhh..dasar ! Ya udah kantin yuk..” ajak Fira
“Kamu sama yang lain aja ya Fir.. Aku lagi gak enak badan nih..”
“Oh gitu..ya udah deh, kamu mau di bawain apa?
“Gak..gak..gak usah repot-repot. Makasih .” (tolakku dengan halus)
Setelah Fira dan teman-teman yang lain ninggalin aku, aku membuka akun fbku dan mencoba mencari tau aktifitas dari akun fb mas Beni. Tapi hasilnya nihil. Tidak ada aktifitas apapun.
Malah tiba-tiba ada satu temanku d fb mengirim pesan untukku
Arjuna
Hai cewek..boleh kenalan?

 “Hemm..siapa ya? Tanggepin gak ya? Tapi cakep juga. Gpp deh nambah-nambah temen” (Kataku dalam hati)
Kirana
iya boleh.. dengan Kirana disini.. Kamu siapa?
Arjuna
Aku Juna.. salam kenal ya?

Itu awal perkenalan aku dengan Arjuna. Salah satu teman di fbku. Orangnya cakep kalau diliat dari profile picturenya. Bahasanya santun. Chattingan sama dia sampai bkin aku lupa waktu.
Sampai dirumah aku mencoba menghubungi Beni lagi. Tapi tidak ada hasil apapun juga. Secara gak sengaja aku melihat akun dari salah satu mantan pacarnya.
“Loh..ini kok ada komentar yang gak bisa aku lihat ya?” (kataku dalam hati)
Iya, ada salah satu komentar yang gak bisa aku lihat. Aku mulai curiga, karena si cewek itu membalas komentar atas nama “B”. Aku membuka dengan sign in memakai fbnya Beni. Benar saja, komentar yang gak bisa aku lihat tadi sekarang bisa aku lihat. Dan nama pemilik akun itu “B Own”. Aku mencoba membuka-buka isi dari fb si “B Own” itu.
“Hoey….!!! Kamu ngapain???” tiba-tiba ada yang mengagetkanku dari belakang
“Akh sialan kamu Fir.. Kamu ngapain sih di rumahku?”
“Aku khawatir sama kamu sayang.. aku kira kamu sakit beneran.. ternyata malah asyk maen hp” Fira menengok hpku, “eh fb siapa tuh?”
“Gak tau.. Aku curiga deh sama pemilik akun fb ini”
“Curiga kenapa?”
“Eng..kayaknya dari gaya tulisannya aku kenal”
“Masa? Siapa?”
“Kaya gaya tulisan mas Beni”
“Eh.. coba liat-liat fotonya deh..”
“Oh iya ya..bentar..”
“Hah??!! Kira.. ini mas Beny beneran..??!kok ada foto sama cewek?”
(air mataku menetes) “iya Fir.. ternyata memang mas Beny”
“Ya Allah .. sabar ya Kiraa… siapa tau sodaranya…”
Aku buru-buru mengambil hp dan menulis sms untuk mas Beny
Mas.. kalau kamu baca sms ini kamu langsung hubungi aku ya..

***
Esok harinya..
Sayangku calling …
“ Halo,
“Halo..ada apa? Kenapa sms kaya gitu?”
“Enggak..gpp.. Aku boleh nanya?”
“Nanya apa?”
“Kamu sayang aku?”
“Iya.”
“Kamu cinta aku?”
“Iya.”
“Em….. (diam)”
“Haloooo…..”
“Iya halo. Em, B Own itu siapa?”
“Eh..i..i..itu aku.. emang kenapa?”
“Oh..itu kamu to, gpp kok… Eng..kita putus aja ya”
“Hah? Putus? Knapa? Cman gara-gara fb itu?”
“Ya enggaklah…Aku udah gak tahan sama sikap kamu. Kamu udah gak pernah hargain aku.”
“Kiraa.. tunggu dulu, kita bisa mulai dari awal lagi… Aku minta maaf..”
“Minta maaf untuk apa? Udahlah.. aku tau kamu masih sayang sama mantan kamu.. Udah balik aja sama dia..”
“Aku tuh sayang sama kamu Kira.. aku selama ini diemin kamu karena aku pengen kamu berubah.. aku gak suka sifat kamu yang kekanak-kanakan..”
“Terus..tentang fb kamu yang baru itu, tentang hp kamu yg gak kamu aktifin itu?”
“E..aku..aku ngaku..sebenernya..sebenernya aku bikin fb itu karena aku bosen, aku ngerasa gak bebas. Abisnya setiap aku komen sama mantan aku, kamu selalu marah-marah.”
“Oke..terus ttg hp kamu?”
“Eng..itu…aku punya nomor baru..”
“Apa??!!”
“Iya kira..aku minta maaf ya.. tolong kita jangan putus.. Aku gak mau..”
Tutt..tuttt..tuttt…
Aku matikan telfonku. sakit rasanya mendengar semua kenyataan yang dia ucapkan. Aku sama sekali gak nyangka, orang yang aku percaya, yang aku sayangi ternyata seperti itu. Pada saat itu aku cuman bisa menangis sekuatku.. untuk meluapkan kekesalanku.. Dan Sejak saat itu, aku putuskan untuk tidak menghubungi laki-laki berengsek itu lagi. Meskipun dalam hati aku masih menyimpan rasa cinta untuknya.

***
Pagi, siang, sore, malem, gak ada henti-hentinya mas Beni mencoba menghubungiku. Bahkan menelepon mamiku..
“Kiraa…nih temenmu telfon..”
“Biarin aja mi..gak penting.. bilang aja Kiranya udah mati”
“Hus..Kira.. ngmongnya gak boleh gitu.”
Jujur..aku masih sayang sih sama mas Beni, tapi gak tau kenapa masih berat untuk percaya lagi sama dia.. hah
Eits..iya, hari ini aku belum chattingan sama Arjuna.. Apa kabar dia hari ini ya? Hehe.. Yah.. setelah perkenalan itu aku sama Juna jadi makin deket. Kami makin sering chatting. Tapi gak tau kenapa, aku dan dia sama-sama gak pengen kenal lebih dekat dengan sms ataupun telfon. Aku masih nyaman chatting sama dia lewat fb. Makin sering kami ngobrol, makin banyak yang diceritain, sampai masalah mantan-mantan kami berdua. Arjuna ternyata kisahnya jauh lebih tragis dari yang aku alami. Ternyata salah ya kalau kita merasa sendiri ketika kita merasa sedih.. Karena jika kita mau membuka mata, banyak orang diluar sana yang jauh lebih menderita dibandingkan kita.. Banyak hal yang aku dapatkan semenjak aku kenal sama Juna. Dan gak nyangka ternyata tempat tinggal Juna tidak jauh dari daerah tempat tinggalku. Hanya saja dia sekarang sedang bekerja di luar kota.

Arjuna
Kira..nanti kalau aku pulang kita ketemuan ya? Kamu mau kan?


****